Esai Tokoh - KH. WAHID HASYIM: Pahlawan Nasional Dari Lingkungan Pesantren


Foto lama KH. Wahid Hasyim
Source: wikipedia


Dari sekian banyaknya para pahlawan nasional, nama Wahid Hasyim atau biasa dipanggil Kyai Wahid, mungkin masih terasa asing di telinga masyarakat awam. Apalagi bagi orang-orang yang kurang mengetahui sejarah perjuangan kemerdekaan. Siapa sebenarnya Wahid Hasyim itu?

Beliau mempunyai nama lengkap Abdul Wahid Hasyim. Lahir di Jombang, pada 1 Juni 1914. Putra dari tokoh besar, yakni Hadrotusyekh KH. Hasyim Asy’ari yang juga menjadi salah satu pahlawan nasional, pendiri sekaligus Rais Akbar Nahdlatul Ulama’. Pada masa-masa kecilnya dulu, Wahid Hasyim ialah sosok anak yang dikaruniai banyak kelebihan, terutama kemampuan otaknya diatas rata-rata. Misalnya saja, pada usia tujuh tahun. Ia sudah mengkhatamkan Al-Qur’an yang dipelajarinya secara langsung kepada ayahandanya.

Ketika menginjak usia remaja, ia meneruskan pendidikan dengan menempuh pembelajaran di Madrasah Salafiyah Pesantren Tebuireng. Di samping itu, ia diminta oleh ayahnya untuk membantu mengajar adik-adiknya maupun teman seusianya. Wahid tidak pernah menimba ilmu di bangku sekolah kolonial Hindia-Belanda. Malah justru ia lebih senang meluangkan waktunya untuk belajar otodidak. Masa mudanya dihabiskan dengan  mencari pengalaman pendidikan di pesantren meskipun tidak berlangsung lama, seperti Pesantren Siwalan dan Lirboyo. Kemudian, Pada tahun1932, Wahid melanjutkan jenjang akademiknya ke Mekkah serta menunaikan rukun Islam kelima. Ia didampingi oleh saudara sepupunya, Muhammad Ilyas yang kelak menjadi menteri agama.

Sepulang dari tanah suci, Wahid berkeinginan untuk mengamalkan ilmunya lewat ranah pembaruan-pembaruan di bidang keagamaan, sosial, politik, dan pendidikan di Indonesia. Apa yang dilakukan seterusnya? Ketika berusia 24 tahun, ia mulai terjun ke kancah politik bersama kawan-kawannya. Mencetuskan landasan pemikiran yang dinilai sangat tajam mengenai pengarahan tentang semangat melawan penjajah. Figurnya semakin melambung tatkala ia menjadi anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan, yang menyusun Piagam Jakarta.

Lantas, apa saja bentuk kepahlawanan beliau?

Banyak sekali, diantaranya keikutsertaan seorang Wahid Hasyim dalam mengusir penjajah di Indonesia dengan menuangkan berbagai gagasan cemerlang agar pondasi politik pemerintahan pada masa kolonial semakin kuat dan teratur, sehingga mampu menciptakan stabilitas. Selain itu, beliau beliau juga aktif berkiprah pada organisasi keagamaan, seperti MIAI dan Masyumi, karena meniurutnya nilai-nilai yang membentuk jiwa patriotis dan cinta tanah air adalah ajaran agama itu sendiri. Wahid Hasyim menorehkan keilmuannya dengan peran yang turut mewarnai sejarah negeri ini, sebagai upaya mewujudkan Indonesia yang berdaulat sekaligus bebas dari penjajahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selayang Pandang Pondok Pesantren Darussalam Mekar Agung